Salah satu kearifan lokal yang masih bertahan sampai saat di Desa Dumplengan yaitu budaya Nyadran atau bersih desa. Yang dilaksanakan setahun sekali setelah panen raya, merupakan wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah banyak memberi rejeki.
Pelaksanaan ritual nyadran di Desa Dumplengan berlangsung 3 kali sesuai dengan pasaran jawa. Pertama hari jumat kliwon nyadran Dusun Dumplengan karena merupakan Dusun krajan. Kedua pada hari selasa kliwon nyadran Dusun Singget, Jugong, Binoyo dan Jurug. Ketiga pada hari jumat pon nyadran Sidolamong.
Kegiatan nyadran diawali dengan gotong royong membersihkan sendang atau mbelik (sumber air) dan makam. Adapun sendang yang ada di Desa Dumplengan yaitu sendang Blumbang, Samben,Klumpit, kluthek, Jurug dan Buntung.
Kegiatan selanjutnya saling berbagi makanan , Gemblangan ( menjamu tamu) dari luar daerah. Dan barokahan di makam sidolamong.
Hikmah dari ritual nyadran bisa diambil yaitu menumbuhkan semangat gotong royong, melestarikan sumber mata air, saling silaturohmi, saling berbagi, mendo'akan leluhur, dan dengan berkunjung di makam menjadikan seorang selalu ingat mati sehingga segera bertaubat dan menjadi insan yang lebih baik.(by;moedien,9-9-22)